Mengenal Madu 5
Benarkah madu hutan atau madu liar lebih baik daripada madu ternak Apis mellifera?
Baik tidaknya mutu madu tidak bisa dilihat hanya pada satu sisi, tapi harus melihat beberapa sisi yang terkait dengan mutu madu. Baik tidaknya mutu madu mayoritas ditentukan oleh kematangan / kadar air madu dalam sarang secara alami oleh lebah. Faktor lain yang menentukan mutu madu adalah jenis lebah, jenis tanaman asal madu, cara pemanenan dan proses penyimpanan.
Justru pada faktanya madu hutan (liar) yang kualitasnya bagus/bisa memenuhi standar SNI nyaris tidak bisa ditemukan. Hal ini karena madu hutan di dapat dari lebah Apis Dorsata yang sangat ganas dan belum bisa dijinakkan sehingga tidak bisa dikontrol apakah madu disarang tersebut sudah tua (matang /belum). Madu hutan yang beredar umumnya memiliki kadar air 23-30% dan sudah dalam keadaan fermentasi/rusak.
Mengapa kadar air jadi faktor penting dalam memilih madu?
Madu bisa rusak secara alami (tanpa perlakuan manusia) jika madu tersebut telah fermentasi / bergas. Fermentasi adalah proses perubahan gula sederhana pada madu (fruktosa dan glukosa madu) menjadi etanol (alkohol). Fermentasi hanya bisa terjadi jika khamir/yeasts/ragi yang ada dalam madu mendapatkan media madu dengan kadar air tinggi (23-30%). Semakin rendah kadar airnya, maka peluang fermentasi pada madu semakin kecil dan lambat. Madu yang aman dari fermentasi biasanya kadar air 16%-21%, atau lebih idealnya kadar 16-20%. Madu yang telah fermentasi (jika tutup botol dibuka timbul suara berdesis disertai busa yang banyak, madu encer), kurang/tidak layak dikonsumsi apalagi dijual.
Benarkah madu asli tak beku di freezer?
Tidak benar. Bagi orang yang cukup paham tentang madu, tentu akan mengetahui bahwa madu murni ada yang bisa mengkristal (beku) dan ada yang tidak bisa beku. Fakta tentang hal ini tertulis dalam buku-buku tentang perlebahan yang banyak beredar di toko-toko buku. Madu asli (murni) akan bisa mengkristal/beku, jika kadar glukosa dalam madu lebih banyak dari kadar fruktosanya.
Contoh madu yang bisa mengkristal: madu karet,mente dan kaliandra. Sedang madu asli (murni)akan tidak bisa beku, jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar glukosanya. Contoh: madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga. Jadi jika menjumpai madu randu/kopi bisa beku atau kristal, kemungkinan besar madu tersebut palsu atau dicampur dengan madu karet.
Beku tidaknya madu tidak berpengaruh banyak pada khasiat madu, asal terpenuhi syarat-syarat sebagai madu asli dan berkualitas. Jika membeli madu karet, kaliandra, kelengkeng dll yang bisa beku, sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas. Pengkristalan pada madu akan lebih cepat terjadi pada daerah dingin dengan suhu dibawah 16 derajat celcius.
Bagaimana cara mengetes madu?
Untuk menentukan keaslian dan kualitas madu secara akurat; sampai sekarang masih menggunakan peralatan mahal/bantuan laborat,terutama bagi yang masih awam masalah madu. Namun bagi yang ahli dan berpengalaman masalah madu,dengan mencicipi dan mengamati tanda fisik pada madu insya Allah sudah bisa menentukan keaslian dan kualitas madu. Itupun pada kasus; madu-madu tertentu masih menggunakan beberapa peralatan yang mendukung seperti refraktometer dan uji diastase.
Alternatif yang bisa dipilih bagi pemula, tentukan kualitas madu dengan cara d iatas. Cara test madu, seperti: madu bagus tak merembes koran, bisa mematangkan kuning telor, tidak dikerumuni semut, dll. Tak bisa dibuktikan secara ilmiah kebenarannya, dan bukan parameter yang bisa dipertanggungjawabkan.
Post a Comment